Dear Sahabats,
Baru saja kita bersama memperingati hari Kemerdekaan Republik yang kita cintai ini.
Suasana perlombaan yang penuh keceriaan dalam balutan kain merah putih, memenuhi tiap lingkungan yang ada.
Sungguh sesuatu yang layak dikangeni tiap tahunnya.
Sahabats perhatikan baik,
Marilah kita merenungkan arti dari KEMERDEKAAN.
Merdeka adalah terlepas dari belenggu penjajahan.
Benarkah kita sudah merdeka?
Sadarilah,
Penjajahan sebenarnya belum berakhir.
Sadarilah,
Dunia sekarang ini telah menciptakan banyak sekali PENJAJAHAN yg mengikat kita.
Dunia menciptakan banyak sekali KETERIKATAN.
Ada sahabats yang terikat dengan sepakbola.
Ada sahabats yang terikat dengan acara TV.
Ada sahabats yang terikat dengan hobby.
Ada sahabats yang terikat dengan rokok.
Ada sahabats yang terikat dengan Facebook.
Ada sahabats yang terikat dengan Blackberry.
Dan masih panjang daftarnya.
Dunia menciptakan banyak sekali keterikatan.
Dashyat.
Sahabats ingatlah,
Keterikatan membuat prioritasmu berantakan.
Keluarga yang seharusnya nomor 2, dikalahkan dengan hobby-mu.
Pekerjaan yang seharusnya nomor 3, dikalahkan dengan nonton bola tengah malam-mu.
Parahnya,
Tuhan yang seharusnya nomor 1, dikalahkan dengan rokok-mu.
Tuhan yang seharusnya nomor 1, dikalahkan oleh keterikatanmu.
Dashyat.
Ya,
bagaimana jika ibadahmu bolong2 tapi rokokmu jalan terus?
Tiada hari tanpa rokok, tapi banyak hari kita lewatkan tanpa doa, tanpa ingat padaNya.
Bukankah itu menomorsatukan rokok bukannya Tuhan?
Hati-hati,
Tuhan tidak ingin ada allah-allah lain yang kita sembah.
Kita harus waspada,
Karena berhala di zaman modern ini muncul dalam bentuk lebih modern & variatif.
Sahabats yang dicintai Tuhan,
Keterikatan membuat prioritasmu berantakan.
Kuteringat seorang sahabat bertutur jujur,
Pagi hari, saat ibu sedang memasak, tiba2 sang anak meminta diantar ke kamar mandi.
Sang ayah tidak menggubrisnya, karena sedang asyik menonton acara olahraga di TV.
Sang anak menangis keras, sang ibu berteriak, tapi ayah tetap tidak peduli.
Akhirnya sang ibu mematikan sejenak kompornya, segera mematikan TV sambil mengomel, lalu menggandeng sang anak ke kamar mandi.
Sang suami meresponnya dengan berdiri sambil marah-marah dan menyalakan kembali TV dan meneruskan menonton acara tersebut.
Ya,
Ciri keterikatan, saat diganggu/dipegang, pasti kita marah.
Bayangkan jika barang kesayanganmu dipegang dan dimainkan oleh anakmu yang masih kecil?
Bayangkan jika motor kesayanganmu di-“sender”-i dan diduduki oleh orang di parkiran?
Bayangkan jika saat nonton sinetron kesayanganmu, tiba2 suamimu memintamu menyiapkan makan malam?
Kita marah.
Sahabats simak baik,
Maafkan jika harus kukatakan,
Engkau EGOIS dengan keterikatanmu.
Engkau TIDAK DEWASA dengan keterikatanmu.
Engkau dilatih mementingkan diri sendiri dan tidak mau berkorban bagi orang lain.
Engkau dilatih EGOIS dan TIDAK DEWASA.
Akhirnya Sahabats,
Biarkan TV-mu berdebu.
Biarkan motormu tidak terlalu mengkilap.
Biarkan…
dan MERDEKA-kan dirimu.
Bogor, 18 Agustus 09
Robby Hadisubrata