Leadership NOTE: “Aturan Pertama Kepemimpinan”

Quote 44Dear Sahabats,

Sering kali saat Aku membawakan pelatihan ke para PEMIMPIN perusahaan maupun pemerintahan, para pemimpin mengeluhkan tentang bawahannya yang bermasalah. Apakah itu malas, tidak disiplin, kurang antusias dan lain sebagainya.

Di sisi lain, saat Aku membawakan pelatihan ke para BAWAHAN perusahaan maupun pemerintahan, para bawahan mengeluhkan tentang atasannya yang bermasalah. Apakah itu otoriter, tidak perduli, pilih kasih dan lain sebagainya.

Mana yang harus Aku bela? Mana yang benar?

Sadarilah Sahabats, peraturan pertama dalam ilmu kepemimpinan, yaitu: “SEMUA ADALAH SALAH PEMIMPIN”.

Bukankah, saat bawahan malas, itu berarti pemimpin kurang rajin memonitor bawahannya?

Bukankah, saat bawahan tidak disiplin, itu berarti pemimpin kurang memberikan teladan dalam kedisiplinan?

Bukankah, saat bawahan kurang antusias, itu berarti pemimpin kurang memotivasi bawahannya?

Tapi, para pemimpin lalu berkilah bahwa mereka sudah lakukan ini itu untuk memperbaiki bawahannya, tapi tetap saja gagal.

Ini sesuatu yang SULIT, bahkan SANGAT SULIT.

Dahsyat.

Sahabats, Aku seringkali memainkan permainan sulap sebagai icebreaker di pelatihanku, salah satunya adalah “Game Baca Pikiran”. Dalam permainan itu, Aku meminta salah satu peserta memilih 1 angka secara acak, lalu Aku akan mencoba menebaknya. Hasilnya? Tentu saja Aku selalu berhasil.

Apa pelajaran yang bisa diambil dari permainan itu?

Bahwa,

“Sesuatu yang SULIT, bahkan SANGAT SULIT, menjadi MUDAH saat kita tahu KUNCI RAHASIA-nya.”

Nah, disinilah titik dimana para pemimpin juga harus menyadari, bahwa ilmu kepemimpinan itu perlu selalu ditingkatkan, melalui buku, seminar, dan lainnya, karena dari situlah kita akan mendapatkan banyak KUNCI RAHASIA-nya agar masalah mengelola bawahan yang tadi SULIT, bahkan SANGAT SULIT, menjadi MUDAH.

Ya, jebakan para pemimpin yang seringkali kutemukan adalah mereka HANYA mengandalkan pengalaman masa lalu alias secara otodidak bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Mereka kira, dengan ini saja sudah cukup. Mereka tidak merasa penting untuk belajar dan meningkatkan ilmu kepemimpinan-nya.

Terbukti, karena berulangkali aku mengadakan kuis sederhana dengan menanyakan kepada para pemimpin, siapa yang dalam 1 tahun terakhir membeli dan membaca sampai habis minimal 1 buku tentang kepemimpinan ataupun mengikuti minimal 1 seminar kepemimpinan dengan biaya sendiri? Jawabannya, selalu dibawah 5% yang mengangkat tangannya.

Dashyat.

Jadi Sahabats, sadarilah kesalahanmu, mulailah perubahan itu, kumpulkan sebanyak-banyaknya KUNCI RAHASIA dan jadilah pemimpin yang lebih baik.

BSD, 3 July 2016
Robby Hadisubrata

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s