Time Is NOT Money

Dear Sahabats,

Semoga tulisan ini menjumpai sahabats dalam kondisi penuh kenikmatan akan kebaikan Tuhan.

Ada sebuah nasehat yang umum kita dapatkan di bangku sekolah maupun saat bekerja,
Time is Money.

Melalui note ini, ijinkan aku membawa sahabats melihat dari sudut pandang yang berbeda.

 

Sahabats yang disayang Tuhan,

Time is NOT Money.
Time is MORE THAN Money.
Time is MUCH MORE THAN Money.

Tidak seperti uang, waktu tidak bisa disimpan untuk dipakai di lain hari.
Tidak seperti uang, waktu tidak bisa didapatkan kembali, jika hilang.
Tidak seperti uang, waktu tidak bisa ditambah, tetap 24 jam dalam sehari, 1440 menit dalam sehari, 86.400 detik dalam sehari.

Time is MUCH MORE THAN Money.

Dashyat.

 

Sahabats renungkan baik,

Waktu memang tidak terbatas, tapi waktu-mu terbatas.

Tuhan memberikan kita 86.400 detik dalam sehari,
Dan apapun yang kita lakukan terhadap 86.400 detik tersebut,
setiap jam 00.00 malam,
Tuhan mereset total semuanya & memberikan 86.400 detik yang baru.

Sebuah riset menjelaskan,
Diluar dari segala aktivitas rutin kita dalam sehari,
Diluar dari tidur, mandi, makan, perjalanan ke kantor dan masih banyak lagi,
Tersisa 5 jam tiap harinya.

 

Jadi sahabats,

Tidak perlu seorang Mama Loren untuk menentukan masa depanmu.

Show me what you do with your 5 hours,
I can tell you about your future.

Ya,

Tunjukkan padaku apa yang sahabat lakukan dengan 5 jam-mu, aku bisa memberitahukan masa depan-mu.

Dashyat.

Aku jadi teringat sebuah simulasi.
Sebuah mangkuk kaca, diisi batu-batu besar sampai penuh.
Apakah sudah penuh? Belum.

Lalu diisilah mangkuk kaca tersebut dengan batu-batu kecil sampai penuh.
Apakah sudah penuh? Belum.

Lalu diisilah mangkuk kaca tersebut dengan pasir sampai penuh.
Apakah sudah penuh? Belum.

Lalu diisilah mangkuk kaca tersebut dengan air sampai penuh.
Apakah sudah penuh? Belum.

Apakah makna dari simulasi ini?

Ada sahabats yang berpendapat,
”Selalu ada hal-hal kecil yang bisa disisipkan.”

Ya…tapi bukan itu.

 

Sahabats perhatikan baik,

Jika simulasi ini dibalik, jika air dimasukkan terlebih dahulu,

Apakah pasir bisa masuk?
Apakah batu kecil bisa masuk?
Apakah batu besar bisa masuk?

TIDAK.

Ya,
semakin besar batu, maka harus DIDAHULUKAN daripada yang kecil.

Dan,
semakin besar batu, melambangkan hal-hal yang PENTING dalam hidupmu.

Oleh karenanya,
hal-hal yang PENTING dalam hidupmu haruslah DIDAHULUKAN.

Sungguh kuberharap,
Batu besar itu adalah Tuhan.
Batu besar itu adalah Keluarga.
Batu besar itu adalah hal yang penting bagi hidupmu.

 

Sahabats ingat baik,

Jika batu besar tidak dimasukkan terlebih dahulu, tidak ada tempat yang tersisa.
Jika Tuhan tidak didahulukan, tidak ada waktu yang tersisa buatNya.
Jika keluarga tidak didahulukan, tidak ada waktu yang tersisa buat mereka.

Seorang CEO Coca Cola bernama Bryan Dyson, pernah berpidato tentang hal ini kepada seluruh bawahannya.

Pidato itu sangat terkenal sebagai pidato tersingkat, karena hanya disampaikan dalam 30 detik saja.

Demikian bunyinya,

“Bayangkan hidup seperti permainan juggling (lempar bola yg biasa dilakukan oleh pesulap) dengan menggunakan 5 bola.
Anda menamakan bola tersebut PEKERJAAN, KELUARGA, KESEHATAN, SAHABAT dan TUHAN.
Lalu anda akan menyadari, bahwa bola PEKERJAAN terbuat dari karet.
Jika kita jatuhkan, bola itu akan memantul kembali.


Tapi, keempat bola lainnya – KELUARGA, KESEHATAN, SAHABAT dan TUHAN, terbuat dari kaca.
Jika anda menjatuhkannya, bola itu akan pecah dan sulit diperbaiki.
Bola itu tidak akan pernah kembali seperti sedia kala.”

“Oleh karenanya, bekerjalah seefisien mungkin selama jam kerja dan pulanglah tepat waktu.
Sediakan waktu yang diperlukan untuk keluargamu, kesehatanmu, sahabatmu dan Tuhan.”

Dashyat.

Ya,
Karena waktu terbatas, kita harus membaginya dengan seimbang dan atas dasar prioritas yang benar.

Saya teringat seorang sahabats pernah menasehati saya,
“Bisa kok kita cuma tidur 2 jam lalu bekerja kembali, hanya masalah niat.”

Saya hanya tersenyum dan berkata,
“Tuhan ciptakan malam hari untuk manusia beristirahat.”

 

Akhirnya sahabats,

Ada waktu untuk Tuhan.
Ada waktu untuk keluarga.
Ada waktu untuk bekerja.
Ada waktu untuk kesehatan.
Ada waktu untuk Sahabats.

Semuanya harus tertata seimbang berdasar prioritas yang benar.

 
Bogor, 8 April 2010
Robby Hadisubrata

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s