Memahami KEBUTUHAN

Sahabats,

Di kantorku, aku mengikuti arisan karyawan.
Nilainya tidak terlalu besar, dan aku ikut lebih kepada “having fun” saja.

Suatu ketika, rekan kantorku bendahara arisan bernama Iske datang menagih.

Aku berkata,

“Iske, aku mau menang, tapi bulan ini aku nga punya kebutuhan.”

Lanjutku,

“Tapi kalau bulan depan, aku punya kebutuhan, Bapa TAHU itu.
Bulan depan, aku mau memberkati orang dengan membayari mereka pergi retreat.”

Iske hanya tersenyum dan setelah mendapatkan uang,
diapun pergi.

Memang,
bulan itu aku tidak menang arisan.

Dashyat.
 

Bulan depannya,
Iske datang lagi untuk menagih.

Dengan cepat aku berkata,

“Iske, untuk apa nagih, kan aku PASTI menang bulan ini,
karena Tuhan tahu aku butuh untuk membayar retreat.”

Iske tertawa melihat ke-PEDE-anku.

Setengah jam berlalu,
tiba-tiba Iske masuk ke ruanganku dengan muka setengah percaya.

“Pak, bapak MENANG arisannya.”

lalu lanjutnya,

“Kok bisa ya?”

Dashyat.

 

Sahabats simak baik,

Kenapa permintaanku dijawab Tuhan?

Lalu kenapa semenjak lahir baru,
aku seringkali mengalami mujizatNya, sedangkan banyak Sahabat tidak mengalaminya?

Akupun merenung dan menyadari,
permintaan itu bukanlah didasari atas keinginan (WANTS) tapi kebutuhan (NEEDS).

Aku memang butuh uang extra untuk membayar biaya retreat 2 orang teman kantor.
Jika tidak menang, tentu akan mengganggu uang operasionalku sehari-hari.
Bapa tahu itu.

Tuhan menjawab KEBUTUHAN bukan KEINGINAN

Itulah kunci PERTAMA-nya.

Dashyat.
 
Kemudian,
Permintaan itu sifatnya bukanlah EGOIS,
melainkan kugunakan untuk memberkati orang lain, untuk menabur benih.
Harapanku, kedua teman tersebut mengalami perjumpaan dengan Bapa dan diubahkan setelah ikut retreat.

Kupercaya Bapa menghargai itu.

Jadi jangan-jangan,
alasan banyak doa kita tidak dijawab,
karena doa kita adalah doa yang EGOIS.

Itulah yang menurutku kunci KEDUA.

Dashyat.
 
Terakhir,
Menyangkut IMAN (FAITH) yang kita miliki.

Bapa tidak OTOMATIS menjawab atas dasar kebutuhan manusia.
Jika ya, maka tidak ada lagi kelaparan, kemiskinan & sakit penyakit di dunia.

Tapi selalu kita temukan dalam Alkitab,
Tuhan Yesus melakukan mujizat atas dasar IMAN yang Dia lihat pada orang tersebut.

Jika orang itu punya iman & percaya kepadaNya,
maka orang tersebut mengalami mujizat, misalnya disembuhkan.

Tuhan melakukan mujizat atas dasar IMAN,
bukan kebutuhan.

Ini kunci KETIGA.

Dashyat.
 
Dan,
yang merupakan bagian kita untuk memperoleh mujizatNya,
adalah dengan melepaskan IMAN yang kita miliki.

Dashyat.

 

Akhirnya Sahabats,
Banyak sekali aku merasakan pengalaman2 mujizat bersama Bapa.
Kerinduanku, sahabats juga mengalaminya sama seperti aku.

Kita punya Bapa yang hidup,
yang sangat mengasihi & sangat peduli pada setiap kita,

karena Dia Bapa yang,
Memahami KEBUTUHAN.

 
Bogor, 30 Juni 2009
Robby Hadisubrata

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s