Ijinkan aku mengawali tulisan ini dengan sebuah ayat indah dari kitab Yohanes,
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa DALAM ROH dan KEBENARAN; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya DALAM ROH dan KEBENARAN.” (Yoh 4:23-24 TB)
Sebuah pernyataan Yesus yang mengejutkan, bukan hanya bagi perempuan Samaria tersebut akan tetapi bagi seluruh bangsa Israel saat itu. Karena sejak jaman nenek moyang, bangsa Israel selalu menyembah Allah di SEBUAH LOKASI, apakah itu di gunung ataupun di kota Yerusalem.
Tapi kini Yesus menyampaikan bahwa sudah tiba saatnya SEKARANG, penyembah YANG BENAR, HARUS menyembah DALAM ROH dan KEBENARAN.
Dashyat.
Sahabats simak baik,
Jika gunung dan Yerusalem adalah SEBUAH LOKASI, bagaimana dengan roh dan kebenaran?
Menarik saat saya meneliti dalam bahasa aslinya, roh (πνεῦμα, pneuma) dan kebenaran (ἀλήθεια, alētheia) keduanya adalah KATA BENDA (noun), lebih tepatnya keduanya adalah SEBUAH PRIBADI.
Ya, Yesus menyampaikan bahwa kini sudah tiba saatnya kita tidak perlu lagi menyembah Allah di SEBUAH LOKASI, apakah itu di Yerusalem, di gunung, di goa, termasuk di Gereja (gedung). Itu artinya, kini kita bisa terkoneksi dan menyembah Allah DIMANAPUN lokasinya. Ini berarti, anak Tuhan tidak perlu merasa BERKEWAJIBAN datang ke gereja setiap hari Minggu, dan merasa bersalah, merasa Tuhan “marah” jika kita tidak datang ke gereja di hari Minggu.
Dashyat.
Sahabats yang penuh pertanyaan,
Lalu, apakah itu artinya kita TIDAK LAGI datang ke gereja?
Lalu, jika bukan sebagai tempat penyembahan, apa FUNGSI dari gereja?
Menarik saat kita menelaah ayat berikut ini,
And He Himself GAVE SOME TO BE apostles, some prophets, some evangelists, and some pastors and teachers, for the equipping of the saints for the work of ministry, for the edifying of the body of Christ,…(Ephesians 4:11-12 NKJV)
Christian Chambers of Commerce of Western Pennsylvania menyimpulkan bahwa hanya 2% anak Tuhan bekerja di dalam gereja, sedangkan 98% bekerja di dunia kerja (marketplace). Sejalan dengan ayat di atas, bahwa hanya SEBAGIAN KECIL anak Tuhan ditetapkan Bapa sebagai 5 jawatan, yang di zaman sekarang mereka bekerja (baca: melayani) di gereja. Sedangkan 98% anak Tuhan (baca: orang kudus) bekerja (baca: melayani) di luar gereja yakni di dunia kerja.
Jadi menurutku, anak Tuhan TETAP perlu datang ke gereja,
jika dalam mindset kita perlu DIPERLENGKAPI oleh 5 jawatan untuk pekerjaan pelayanan di dunia kerja. Ini berarti kita perlu DIPERTOBATKAN oleh Penginjil, DIDEWASAKAN oleh Gembala, DIAJAR oleh Pengajar, DINUBUATKAN oleh Nabi, DIMOTIVASI & DIUTUS oleh Rasul.
Para fulltimer gereja pun perlu memiliki mindset bahwa tugas utama mereka adalah MEMPERLENGKAPI jemaat, agar siap melakukan pekerjaan pelayanan di dunia kerja.
Dashyat.
Sahabats yang terinspirasi,
Bagaimana kita menyembah dalam roh dan kebenaran?
Dalam 1 Tesalonika 5:23 Paulus menjelaskan bahwa manusia terdiri dari 3 bagian, yakni roh, jiwa dan tubuh. Dan roh adalah yang memberikan hidup, terbukti saat Allah menciptakan Adam dari tanah, Allah menghembuskan roh kehidupan kepada Adam. Sejalan dengan itu, perhatikan bahwa konsekuensi Adam dan Hawa memakan buah terlarang adalah kematian yang terjadi bukan pada tubuh dan jiwa mereka yang mati (karena Adam & Hawa masih hidup di dunia ratusan tahun kemudian), melainkan roh.
Oleh karenanya, untuk bisa menyembah dalam roh, kita perlu kembali hidup dari kematian kita. Itulah yang kuyakini makna dari kelahiran baru, bahwa kita adalah ciptaan baru, roh kita diganti baru dan dimateraikan oleh Roh Kudus.
Saat itulah kita bisa menyembah dalam roh.
Bagaimana dengan kebenaran?
Apakah itu berarti kita harus menjadi ORANG BENAR? Apakah kita perlu berupaya untuk menjadi orang benar seperti yang diajarkan semua agama? Ingatlah Sahabats bahwa Yesus menyatakan diriNya lah KEBENARAN dan tidak ada jalan menuju Bapa tanpa melalui Dia. Oleh karenanya, berkat karyaNya di kayu salib kita telah DIJADIKAN ORANG BENAR di mata Allah. Inilah perbedaan Kekristenan dengan agama lain. Jika agama lain menuntut kita untuk berupaya menjadi benar, Kekristenan menawarkan kita untuk dibenarkan melalui karya Yesus di kayu salib.
Saat itulah kita bisa menyembah dalam kebenaran.
Dashyat.
Akhirnya Sahabats,
Kini aku terbebas dari kesalahan pola pikir selama ini. Aku tidak lagi berpikir bahwa gereja adalah tempat penyembahan seperti gunung dan Yerusalem di Perjanjian Lama.
Aku tetap pergi ke gereja untuk diperlengkapi, untuk didewasakan, diajar, dinubuatkan, dimotivasi dan diutus.
Dan semua itu kuperlukan untuk TUGAS MELAYANI di luar tembok gereja, yakni di dunia kerja. Sehingga melalui pelayananku, semua orang boleh melihat perbuatanku yang baik dan memuliakan Bapa di Sorga.
Haleluya.
Robby Hadisubrata,
BSD 8 Februari 2020