Sang IDOLA

Dear Sahabats,

Ijinkan aku membagi suatu Kebenaran yang menemplak diriku cukup keras belum lama ini.

Memang benar kalimat berikut ini,

“If you know THE TRUTH, THE TRUTH will set you free.”

Aku merasakannya dan kini aku sungguh mengalami kebebasan dan terobosan dalam cara berpikir.

Dashyat.

 

Sahabats dengar baik,

Tahukah engkau arti kata “IDOLA”, atau dalam bahasa Inggris-nya “IDOL” ?

Sungguh mengagetkan,
karena ternyata pengertiannya adalah BERHALA.

Ya,
Idol itu artinya berhala.

Mengidolakan seseorang, itu artinya engkau menyembah berhala.

Dahsyat.

Ya,
Aku teringat beberapa waktu yang lalu.
Aku sebegitu meng-idola-kan seorang motivator.

Setiap kata-kata bijaknya, aku hafalkan dan resapi.
Setiap acaranya di TV, aku pasti nonton dan berdecak kagum.
Setiap trainingnya, aku upayakan untuk ikut serta.

Sedemikian aku memujanya.

Hingga suatu saat,
Tuhan menegur-ku.
Kuingat bisikanNya yang tegas,

“Engkau lebih mengingat kata-kata bijak motivator tersebut,
daripada Firman-Ku”

Langsung, setelah itu aku bertobat.

Dashyat.

 
Dan Sahabats,

Yang lebih dashyat lagi adalah,

Berupaya menjadi idola, itu artinya engkau menjadikan dirimu, BERHALA.

Engkau menjadi pesaing Tuhan.
Engkau mencoba menjadi “tuhan”.

Dashyat.

Apakah engkau seorang pemimpin,
Apakah engkau seorang trainer,
Apakah engkau seorang hamba Tuhan atau sejenisnya,
Apapun itu.

Jangan mencuri kemuliaan Tuhan !

Dashyat.

 

Sahabats perhatikan baik,

Aku sadar kini,
Dulu, walau dalam pelatihanku aku mengajar tentang nilai-nilai keTuhanan,
Tapi kuakui,
fokusnya adalah DIRIKU, bukan Tuhan.

Aku berupaya agar orang memuji-ku.
Aku berupaya agar orang menyanjung-ku.
Aku berupaya agar orang mengidolakan-ku.

Dan,
Aku menikmati orang-orang memuji-ku.
Aku menikmati orang-orang menyanjung-ku.
Aku menikmati orang-orang mengidolakan-ku.

Aku mencuri kemuliaan Tuhan.

Dashyat.

 

Akhirnya Sahabats,

Kini aku sadar,
Aku hanyalah sebuah alat.
Aku hanyalah sebuah mic yang digunakan seorang pembicara.

Ujung-ujungnya,
peserta tidak akan memuji mic-nya, melainkan memuji sang pembicara.

Ya,
Ujung-ujung dari training-ku,
Ujung-ujung dari kepemimpinan-ku,
Ujung-ujung dari perkataan, keputusan dan tindakan-ku,
Ujungnya haruslah TUHAN.

Ujung-ujungnya,
semua harus memuliakan Tuhan,
bukan memuliakan aku.

Dan itu pun berlaku untukmu Sahabats.

 
Bogor, 21 Juni 2010
Robby Hadisubrata

2 Comments

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s